By : Penggiat Muarajambi
Selengkapnya..Sobat Jelajah Kawasan Cagar Budaya Muarajambi: Festival Bekarang di Lopak Sepang, Desa Tebat Patah, yang merupakan bagian dari Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi, adalah perayaan tahunan yang memadukan tradisi, budaya, dan pelestarian lingkungan, yang di laksanakan pada tanggal 24-25 Agustus 2024 dalam rangkaian kegiatan KENDURI SWARNABUMI 2024. Festival ini bukan hanya momen untuk menangkap ikan, tetapi juga kesempatan untuk mengenang dan melestarikan kekayaan alam yang ada di Lopak Sepang. Desa Tebat Patah, sebagai penjaga tradisi, menyelenggarakan festival ini satu kali dalam setahun, di mana warga diizinkan untuk menangkap ikan di Lopak Sepang. Di luar waktu festival, tempat ini dijaga ketat oleh hukum adat yang melarang pengambilan ikan, dengan sanksi berat bagi siapa pun yang melanggarnya.
Lopak Sepang sendiri adalah rumah bagi berbagai jenis ikan lokal yang menjadi bagian penting dari ekosistemnya. Selama festival, warga menangkap ikan-ikan lokal seperti ikan gabus, sepat siam, sepat rindu, ikan serapil, ikan belut, dan ikan toman. Keberadaan ikan-ikan ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya kehidupan air di kawasan ini. Selain itu, ada juga ikan nila yang sering ditemukan, meskipun ikan ini bukanlah spesies lokal. Kehadiran ikan nila dalam festival menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keaslian ekosistem air di Lopak Sepang.
Pada hari festival, Desa Tebat Patah dipenuhi dengan semangat kebersamaan. Warga turun ke air dengan alat tangkap tradisional, bekerja sama dalam suasana yang penuh keceriaan dan gotong royong. Festival Bekarang tidak hanya menjadi ajang untuk menangkap ikan, tetapi juga sebuah simbol dari kebersamaan dan penghormatan terhadap alam yang telah menjadi bagian dari identitas masyarakat Desa Tebat Patah.
Setelah festival berakhir, Lopak Sepang kembali menjadi kawasan yang dilindungi. Hukum adat kembali ditegakkan dengan ketat, melarang siapa pun untuk menangkap ikan hingga festival berikutnya. Aturan ini memastikan bahwa sumber daya alam tetap terjaga, dan ekosistem air di Lopak Sepang tetap lestari. Pelanggaran terhadap hukum adat ini tidak hanya mendatangkan sanksi, tetapi juga dianggap sebagai bentuk pengkhianatan terhadap warisan leluhur.
Festival Bekarang di Desa Tebat Patah adalah bukti dari bagaimana tradisi dan pelestarian alam bisa berjalan beriringan. Ini adalah momen yang mengingatkan kita akan pentingnya menjaga warisan budaya dan alam, serta bagaimana nilai-nilai tradisional tetap relevan di tengah arus modernisasi. Sebagai bagian dari Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi, Desa Tebat Patah terus memainkan peran penting dalam menjaga kekayaan budaya dan alam yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitasnya.
Dengan perkembangan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi yang semakin luar biasa, besar harapan warga Desa Tebat Patah untuk melihat kemajuan yang sama di desa mereka. Warga berharap bahwa perhatian yang lebih besar dari aparat dan pemerintah terkait dapat membawa perubahan positif dan perkembangan yang lebih signifikan di Desa Tebat Patah, agar desa ini bisa terus berkontribusi dalam pelestarian budaya dan alam, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Dukungan yang kuat dari semua pihak akan menjadi kunci untuk mewujudkan harapan ini, agar Desa Tebat Patah bisa berkembang seiring dengan kemajuan yang terjadi di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi.
By : Penggiat Muarajambi
Selengkapnya..By : Penggiat Muarajambi
Selengkapnya..By : PADUKA
Selengkapnya..