By : Penggiat Muarajambi
Hai hai Sobat Jelajah Muara Jambi kali ini kita akan mengenal sedikit tentang Desa Tebat Patah:
Desa Tebat Patah adalah salah satu desa yang berada dalam Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi, sebuah kawasan yang kaya akan sejarah dan budaya peninggalan masa lalu. Sebagai bagian dari wilayah yang berhubungan erat dengan warisan peradaban Kerajaan Melayu Kuno, desa ini menyimpan banyak cerita dan tradisi yang hingga kini masih hidup di tengah masyarakatnya.
Desa Tebat Patah terkenal dengan kehidupan masyarakatnya yang sangat menghargai kearifan lokal, terutama dalam menjaga keseimbangan alam. Penduduk desa ini sangat menjaga kelestarian lingkungan, terutama ekosistem perairan seperti sungai, rawa, dan danau yang menjadi sumber mata pencaharian mereka. Aturan adat yang ketat terkait penggunaan sumber daya alam menjadi bukti bagaimana masyarakat desa menghormati alam dan kehidupan yang dihasilkannya. Setiap tindakan yang bisa merusak lingkungan diawasi dengan cermat oleh tetua adat dan masyarakat, memastikan bahwa keseimbangan ekosistem tetap terjaga untuk generasi mendatang.
Budaya gotong royong di Desa Tebat Patah juga menjadi salah satu ciri khas yang kuat. Masyarakat desa sangat menghargai kebersamaan dan selalu bergotong royong dalam berbagai kegiatan. Mulai dari pembangunan rumah, upacara adat, hingga kegiatan sosial lainnya, semuanya dilakukan secara bersama-sama sebagai wujud solidaritas dan kekeluargaan yang erat di antara warga desa. Nilai-nilai kebersamaan ini tak hanya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga diwariskan kepada generasi muda agar selalu ingat akan pentingnya persatuan dan tolong-menolong.
Selain gotong royong, keterampilan tradisional juga masih dilestarikan di Desa Tebat Patah. Salah satunya adalah keterampilan menganyam tikar rumbai. Para perempuan di desa ini masih aktif menganyam tikar rumbai dari serat alami, sebuah tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Tikar ini tidak hanya digunakan untuk keperluan sehari-hari, tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi karena sering digunakan dalam berbagai upacara adat dan kegiatan sosial. Proses menganyam tikar ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian, dan menjadi salah satu wujud keterikatan masyarakat dengan alam serta tradisi leluhur.
Desa Tebat Patah juga menjadi bagian penting dalam pelestarian warisan budaya dan sejarah di Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi. Desa ini dekat dengan situs-situs bersejarah peninggalan Kerajaan Melayu Kuno yang tersebar di sekitar Muara Jambi, termasuk candi-candi, arca, dan berbagai artefak yang mencerminkan kejayaan masa lalu. Desa Tebat Patah turut serta dalam upaya menjaga dan melestarikan situs-situs ini, memastikan bahwa generasi mendatang masih dapat menikmati dan mempelajari warisan sejarah yang sangat berharga ini.
Selain itu, adat istiadat yang ada di Desa Tebat Patah tetap dijalankan dengan penuh penghormatan. Upacara adat yang berkaitan dengan siklus kehidupan, seperti kelahiran, pernikahan, dan kematian, tetap dilakukan sesuai dengan tradisi leluhur. Setiap upacara memiliki makna mendalam dan melibatkan seluruh masyarakat desa, menjadikannya momen penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Para tetua adat berperan sebagai penjaga tradisi, memastikan bahwa setiap prosesi berjalan sesuai dengan aturan adat yang sudah diwariskan turun-temurun.
Selain berperan dalam pelestarian budaya lokal, masyarakat Desa Tebat Patah juga terlibat aktif dalam menjaga hubungan harmonis dengan desa-desa tetangga di sekitar Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi. Kerjasama antar desa, terutama dalam hal menjaga situs cagar budaya dan melaksanakan kegiatan budaya bersama, semakin mempererat hubungan antar masyarakat di kawasan tersebut.
Dengan posisinya yang strategis dalam kawasan cagar budaya, Desa Tebat Patah menjadi salah satu bagian penting dari upaya pemerintah dan masyarakat dalam mempromosikan Muara Jambi sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya. Potensi ini tak hanya memperkenalkan kekayaan budaya kepada pengunjung, tetapi juga mendorong masyarakat untuk terus menjaga identitas dan tradisi yang telah menjadi bagian dari kehidupan mereka selama berabad-abad.
Sumber : Instagram @Lubuk Pusako.